JAKARTA- Beredar rumor mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati terlibat dalam dugaan mega skandal korupsi proyek IT KPU. Kabar tersebut diembuskan pertama kali oleh salah seorang anggota Panitia Pengawas Kasus Bank Century, Bambang Soesatyo.
Kala itu Bambang menyebut pengadaan perangkat lunak (software) IT tersebut sebagian besar berasal dari APBN. Menanggapi hal ini, pengamat politik LIPI, Siti Zuhro ragu dengan pernyataan Bambang yang juga anggota komisi III DPR itu.
Menurut Siti, Sri Mulyani Indrawati merupakan sosok yang memiliki integritas bagus dan kokoh dalam mempertahankan prinsip-prinsip yang diyakininya. Sehingga perlu diberi penghormatan dan penghargaan atas dedikasinya terhadap negara.
“Saya ragu masa iya Ibu Sri Mulyani punya kecenderungan melakukan tindakan korupsi. Ini sulit saya percaya. Prestasi yang dia ukir dengan susah payah itu tak mungkin akan digadaikan dengan perbuatan-perbuatan tercela dan melanggar hukum,” kata pengamat politik LIPI, Siti Zuhro di Jakarta, Jumat (28/5/2010).
Menurutnya, institusi penegak hukum harus merespons serius skandal yang muncul terkait dengan bantuan World Bank supaya nantinya tidak berkembang menjadi liar lantaran dibiarkan bergulir tanpa ada penanganan.
Dijelaskan dia, masalah korupsi sejatinya diselesaikan oleh penegak hukum dan bukan institusi politik di parlemen (DPR-RI).
“Belajar dari kasus Century, cukup kiranya energi kita dihabiskan untuk mengikuti atraksi politik di DPR. Pelajaran dari kasus ini menunjukkan bahwa proses politik pula yang akhirnya bisa meredakan suhu politik dan bukan hukum. Karena itu, serahkan kasus hukum ke ranah hukum dan politik ke ranah politik,” pungkasnya
Kala itu Bambang menyebut pengadaan perangkat lunak (software) IT tersebut sebagian besar berasal dari APBN. Menanggapi hal ini, pengamat politik LIPI, Siti Zuhro ragu dengan pernyataan Bambang yang juga anggota komisi III DPR itu.
Menurut Siti, Sri Mulyani Indrawati merupakan sosok yang memiliki integritas bagus dan kokoh dalam mempertahankan prinsip-prinsip yang diyakininya. Sehingga perlu diberi penghormatan dan penghargaan atas dedikasinya terhadap negara.
“Saya ragu masa iya Ibu Sri Mulyani punya kecenderungan melakukan tindakan korupsi. Ini sulit saya percaya. Prestasi yang dia ukir dengan susah payah itu tak mungkin akan digadaikan dengan perbuatan-perbuatan tercela dan melanggar hukum,” kata pengamat politik LIPI, Siti Zuhro di Jakarta, Jumat (28/5/2010).
Menurutnya, institusi penegak hukum harus merespons serius skandal yang muncul terkait dengan bantuan World Bank supaya nantinya tidak berkembang menjadi liar lantaran dibiarkan bergulir tanpa ada penanganan.
Dijelaskan dia, masalah korupsi sejatinya diselesaikan oleh penegak hukum dan bukan institusi politik di parlemen (DPR-RI).
“Belajar dari kasus Century, cukup kiranya energi kita dihabiskan untuk mengikuti atraksi politik di DPR. Pelajaran dari kasus ini menunjukkan bahwa proses politik pula yang akhirnya bisa meredakan suhu politik dan bukan hukum. Karena itu, serahkan kasus hukum ke ranah hukum dan politik ke ranah politik,” pungkasnya
04.39 |
Category: |
0
komentar
Comments (0)